Site icon Pojok Utara

Banjir Rob Rendam Tambak di Tayu Pati, Kerugian Ditaksir Capai Rp 33 Miliar

Pati, Pojokutara.com – Banjir rob menerjang sejumlah desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Hektaran lahan pertambakan pun terdampak akibat bencana ini.

Kepala Bidang Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sutarno mengatakan, kondisi rob kini mulai surut. Di Desa Tunggulsari, yang sebelumnya sempat terendam parah, kini hanya menyisakan lima rumah yang tergenang.

“Kondisi rob sudah berangsur surut, laporan sampai pagi ini tinggal 5 rumah warga di Desa Tunggulsari, yang halamannya terdampak banjir rob,” kata dia.

Namun, meski air mulai surut, jejak kerusakannya masih terasa. Tambak-tambak yang terendam selama berhari-hari membuat ikan tak bisa dipanen. Harapan petani untuk panen raya pun pupus diterjang air asin.

“Yang ada laporan di wilayah Kecamatan Tayu. Secara keseluruhan itu ada beberapa desa yang tambaknya terdampak. Kalau nggak salah ada delapan desa. Seperti Margotuhu, Jepat Lor, Jepat Kidul, Margomulyo, Keboromo, hingga Tunggulsari,” sebutnya.

Akumulasi kerugian dari tambak-tambak yang gagal panen tersebut mencapai angka yang tak main-main. Nilai kerugiannya ditaksir mencapai Rp 33 miliar.

“Hampir mendekati Rp 33 miliar,” sebutnya.

Terkait kondisi banjir rob tersebut BPBD Pati telah mengirimkan bantuan makanan bagi warga terdampak. Setidaknya 680 kilogram beras telah dibagikan kepada 136 rumah warga Tunggulsari. Masing-masing mendapatkan lima kilogram.

“Kami sudah menggelontorkan 680 kilogram untuk 136 rumah. Per rumah 5 kilogram. Yang kedua memberikan terdampak 36 rumah sudah kami berikan lagi,” ucapnya.

Tak hanya logistik, solusi teknis pun diterapkan. BPBD mengirimkan perahu untuk membantu mengatasi tumpukan lumpur di wilayah hilir, yang selama ini menjadi hambatan aliran air rob.

“Kemarin ada solusi terkait dengan lumpur yang ada di daerah hilir. Kemarin berkoordinasi untuk mengirim bantuan perahu. Perahu ditaruh di daerah hilir, mesin dihidupkan otomatis lumpur terangkut ke bawah. Hari Kamis siang,” jelasnya.

Kini, dengan aliran sungai yang kembali lancar dan kondisi pasang yang mulai mereda, harapan baru muncul bagi warga untuk memulihkan keadaan.

“Sekarang aliran sungai agak lancar, karena kondisi tidak pasang sehingga aliran banjir kembali ke sungai semua,” pungkasnya.

Exit mobile version