JEPARA, Pojokutara.com – Desa Watuaji Kecamatan Keling Kabupaten Jepara mengadakan launching website bersama masyarakat khususnya para pelaku UMKM dan lembaga Bumdes (06/09/2024). Website tersebut beralamat www.terpikatwatuaji.com sebagai hasil dari kerjasama antara pemerintah Desa Watuaji dan Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati. Launching dilakukan langsung oleh Petinggi Desa Watuaji bersama Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat dan Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IPMAFA. Dalam forum itu dihadiri berbagai pihak meliputi semua perangkat desa, pelaku UMKM, pengurus Bumdes, PKK, Karangtaruna, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), dan mahasiswa KKN.
Kerjasama ini ini tidak lepas dari upaya mahasiswa KKN IPMAFA yang sedang menjalankan program penguatan ekonomi masyarakat di Desa Watuaji yang dapat dikolaborasikan dengan perguruan tinggi IPMAFA. Oleh sebab itu pembangunan website ini sepenuhnya difasilitasi oleh kampus IPMAFA melalui laboratorium sosial Fakultas Dakwah dan Prodi PMI IPMAFA.
Petinggi Desa Watuaji, Junaidi SSos, dalam sambutannya menyapaikan rasa syukur dan merasa beruntung atas adanya kerjasama dengan IPMAFA yang telah membantu desa ini menjadi desa dampingan dalam upaya pengembangan pariwisata. Ia berharap warga desa dapat memanfaatkan website ini dengan maksimal, harus ada pengurus yang mengelola, sehingga bantuan yang diberikan IPMAFA ini tidak menjadi fasilitas yang sia-sia. Dengan adanya website tersebut, masyarakat diajak membangun branding desa Watuaji sebagai desa wisata yang memiliki banyak situs wisata seperti Embung Pule Krentel, camping ground, Watu Tatal, makam ulama, wisata agro dan banyak lagi.
Dekan Fakultas Dakwah IPMAFA, Isyrokh Fuaidi LLM, sebagai pengembang sistem smart village, menyampaikan bahwa laboratorium sosial (Labsos) PMI memiliki program pengembangan lembaga dan masyarakat khususnya dalam lingkup pemerintahan desa. Labsos dapat memberikan fasilitasi dan edukasi pemanfaatan teknologi untuk pengembangan lembaga di bawah pemerintah desa. Beberapa teknologi digital yang mungkin dapat diterapkan seperti sistem informasi desa, sistem fundraising, sistem Bumdes, pasar online desa atau marketplace, dan seterusnya.
Setelah peresmian website, dilakukan sesi sosialisasi mengenai pemanfaatan website kepada masyarakat desa. Antusiasme warga terlihat dalam diskusi interaktif yang membahas bagaimana website ini akan memperkenalkan Watuaji sebagai desa wisata, meningkatkan ekonomi lokal, serta mendokumentasikan profil desa secara lebih baik.